Warga Surabaya Masih Memiliki Kesadaran Politik yang Rendah

Warga Surabaya Masih Memiliki Kesadaran Politik yang Rendah

Surabaya, Jawa Timur – Sebuah fenomena menarik muncul dari survei terbaru mengenai partisipasi politik di Kota Surabaya. Data menunjukkan bahwa kesadaran politik warga Surabaya masih tergolong rendah, terlihat dari angka partisipasi dalam pemilihan umum, keterlibatan dalam diskusi politik, hingga keaktifan dalam organisasi kemasyarakatan yang bersinggungan dengan politik.


Fakta Partisipasi Politik di Surabaya

Berdasarkan survei yang dilakukan oleh lembaga independen, hanya sekitar 50 persen warga Surabaya yang aktif menggunakan hak pilihnya dalam pemilu terakhir. Angka ini menunjukkan bahwa separuh warga tidak mengikuti proses demokrasi secara maksimal, yang berpotensi menurunkan kualitas keputusan politik di tingkat lokal maupun nasional.

Selain itu, keterlibatan warga dalam diskusi politik dan organisasi kemasyarakatan juga masih rendah. Banyak warga lebih memilih mengikuti media sosial atau berita tanpa terlibat langsung dalam proses politik, sehingga informasi politik cenderung bersifat pasif.


Faktor Penyebab Kesadaran Politik Rendah

Beberapa faktor yang diduga menjadi penyebab rendahnya kesadaran politik warga Surabaya antara lain:

  1. Kurangnya Edukasi Politik – Pendidikan politik formal maupun informal yang minim membuat sebagian warga tidak memahami hak dan kewajiban politiknya.
  2. Kekecewaan terhadap Pemerintah – Banyak warga merasa politik terlalu rumit atau tidak memberikan dampak langsung bagi kehidupan sehari-hari, sehingga memilih untuk bersikap apatis.
  3. Pengaruh Media Sosial – Informasi yang berlebihan di media sosial kadang menimbulkan kebingungan atau berita yang tidak valid, sehingga warga cenderung pasif dalam mengambil keputusan politik.
  4. Mobilitas Tinggi Kota Metropolitan – Surabaya sebagai kota besar memiliki mobilitas tinggi, sehingga warga lebih fokus pada pekerjaan dan aktivitas harian dibandingkan kegiatan politik.

Dampak Rendahnya Kesadaran Politik

Rendahnya kesadaran politik memiliki sejumlah dampak terhadap masyarakat dan pemerintahan:

  • Kualitas Pemilihan Turun – Partisipasi rendah berpotensi menghasilkan pemimpin yang tidak sepenuhnya mewakili aspirasi warga.
  • Kurangnya Kontrol Sosial – Warga yang tidak aktif mengawasi kebijakan pemerintah dapat membuat praktik korupsi atau kebijakan yang tidak pro-rakyat sulit terdeteksi.
  • Minimnya Inovasi Politik Lokal – Warga yang apatis cenderung tidak berkontribusi dalam program-program inovatif atau inisiatif politik lokal.

Upaya Meningkatkan Kesadaran Politik

Untuk meningkatkan kesadaran politik warga Surabaya, beberapa langkah bisa ditempuh:

  1. Edukasi Politik Sejak Dini – Integrasi pendidikan politik dalam sekolah dan universitas untuk membentuk pemilih yang kritis.
  2. Sosialisasi dan Pelibatan Warga – Pemerintah dan organisasi masyarakat dapat mengadakan diskusi terbuka, forum warga, atau kampanye partisipatif.
  3. Pemanfaatan Media Digital – Media sosial dapat digunakan sebagai sarana edukasi politik yang informatif dan menarik, sehingga warga lebih terdorong berpartisipasi.
  4. Pemberdayaan Komunitas Lokal – Organisasi komunitas di tingkat RW atau kelurahan dapat menjadi wadah warga menyalurkan aspirasi dan belajar berpolitik.

Kesimpulan

Kesadaran politik warga Surabaya masih rendah, terlihat dari partisipasi pemilu yang terbatas dan keterlibatan minimal dalam aktivitas politik. Fenomena ini menjadi perhatian penting bagi pemerintah dan lembaga pendidikan untuk mendorong partisipasi aktif, membangun kesadaran politik, dan memperkuat demokrasi lokal.

Dengan upaya berkelanjutan melalui edukasi, sosialisasi, dan pemberdayaan komunitas, warga Surabaya diharapkan lebih kritis, aktif, dan bertanggung jawab dalam kehidupan politik, sehingga kota ini mampu melahirkan kebijakan yang lebih pro-rakyat dan berkualitas.